Paguyuban Ojek Masjid Agung Demak dan Tukang Parkir Tolak Pengerahan Massa Saat Sidang MK

b v

Paguyuban Ojek Masjid Agung Demak menolak pengerahan massa ke Jakarta dan menolak aksi kerusuhan menjelang sidang maupun pasca sidang MK.

“Jangan ada lagi pengerahan massa yang kemudian berujung demo berakibat jatuhnya korban jiwa,” ujar Rohim (38), tukang ojek Masjid Agung Demak, Senin (17/6/2019). Dia meminta kepada masyarakat Demak untuk tetap tenang dan tidak gaduh menyikapi sidang sengketa Pilpres di MK. Tukang parkir di Demak, Agung Wijayanto (35) mengecam segala bentuk aksi kekerasan selama sidang MK yang dapat menimbulkan perpecahan.

“Kami atas nama tukang parkir di Demak menolak segala bentuk perbuatan anarkis yang dapat mengganggu stabilitas nasional,” ujar Agung. Ia mengajak masyarakat Demak untuk menciptakan situasi yang aman, damai dan kondusif. “Ciptakan negara Indonesia agar tenteram dan damai. Cintailah NKRI, sayangilah Indonesia,” katanya.

Sumber : Tribun Jateng

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *