Curah hujan yang tinggi sepanjang pekan ini mengakibatkan luapan di sudetan sungai wulan. Hal ini ternyata berdampak pada terendamnya sawah di Desa Wilalung. Tanaman padi terendam air sekitar 20 Ha yang sudah berumur ±36 HST. Berbagai cara sudah dilakukan baik dengan pompanisasi maupun membuat tanggul buatan, namun cara tersebut belum dapat mengurangi jumlah air yang masuk di pertanaman. Selama curah hujan daerah hulu (Purwodadi dan Blora) intensitasnya tinggi maka akan berpengaruh juga pada peningkatan jumlah air di persawahan ini. Hari ini (04/01/2021) PPL beserta ketua kelompok tani Sri Rejeki melakukan monitoring ke persawahan yang terendam air. Tujuannya adalah untuk melakukan pengecekan sejauh mana tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh terendamnya air pada pertumbuhan tanaman padi. Dari hasil monitoring beberapa blok sawah sudah terlihat surut airnya, langkah selanjutnya untuk mempertahankan tanaman padi agar tidak mengalami gagal panen, penyuluh melakukan pendekatan dan edukasi kepada petani agar memberikan pemupukan lanjutan dengan Urea agar tanaman kembali hijau dan membentuk anakan baru. Dengan penyuluhan tersebut diharapkan dapat membantu petani dalam mengembalikan tingkat kesuburan tanaman dan meminimalisir terjadinya puso. (Fitri Nur Farida/ PPL Gajah)